Hari ini
Thursday, 13 November 2008
*
Hari ini..
Kubiarkan mataku tak terpejamkan
Hingga malam kuserahkan pada Fajar
Ditemani sejuta bintang-bintang dan rembulan
Sambil kusembunyikan sejuta angan.
Hari ini...
Rinduku muncul kembali..
Kutumpahkan cinta dalam munajat
Kusebut-sebut nama-Nya dalam dzikir
Sambil mengusap cucuran air mataku
Dan kucurahkan seluruh rinduku
Aku butuh belaian tangan-Mu
Aku ingin menjadi kekasih-Mu
Ingin kucurahkan rinduku pada-Mu
Rindu yang tiada akhir
Hari ini ...
Jauh sudah kakiku melangkah
Kucoba menadah langit
Menelusuri hari-hari berdebu
Lalu mengembara dalam anganku
Kemudian aku mulai mengurai mimpi-mimpi
Mengapa tidak Engkau singkap indahnya baju duniaku...
Agar aku bisa menjamah kursi-Mu...
Hari ini..
Aku digelisahkan oleh waktu
Dan malam telah mengeringkan rasaku
Aku ingin jernihkan kekeruhan kalbu.
Lalu kurentangkan tikar taubat..
Kubuka dan kubaca kembali lembar-lembar biru
Yang berisi ayat-ayat-Mu
Agar aku bisa menggapai Arsy-Mu
Hari ini..
Kubiarkan mataku tak terpejamkan
Hingga malam kuserahkan pada Fajar
Ditemani sejuta bintang-bintang dan rembulan
Sambil kusembunyikan sejuta angan.
Hari ini...
Rinduku muncul kembali..
Kutumpahkan cinta dalam munajat
Kusebut-sebut nama-Nya dalam dzikir
Sambil mengusap cucuran air mataku
Dan kucurahkan seluruh rinduku
Aku butuh belaian tangan-Mu
Aku ingin menjadi kekasih-Mu
Ingin kucurahkan rinduku pada-Mu
Rindu yang tiada akhir
Hari ini ...
Jauh sudah kakiku melangkah
Kucoba menadah langit
Menelusuri hari-hari berdebu
Lalu mengembara dalam anganku
Kemudian aku mulai mengurai mimpi-mimpi
Mengapa tidak Engkau singkap indahnya baju duniaku...
Agar aku bisa menjamah kursi-Mu...
Hari ini..
Aku digelisahkan oleh waktu
Dan malam telah mengeringkan rasaku
Aku ingin jernihkan kekeruhan kalbu.
Lalu kurentangkan tikar taubat..
Kubuka dan kubaca kembali lembar-lembar biru
Yang berisi ayat-ayat-Mu
Agar aku bisa menggapai Arsy-Mu
posted by Tyas
*
2 Comments:
At 13 November, 2008 22:04 , Anonymous said...
indah.. karena keluar dari hati yg tulus, sebuah cita2 yang telah memuncak, tidak lg mendunia tp lentera hatinya telah menyala sendiri karena kedekatan diri pada-Nya.
At 14 November, 2008 08:35 , Arief Firhanusa said...
Puisi yang indah dan pasrah. Saya ngungun dan membisu beberapa kejap, kemudian mengambil air wudlu untuk salat duha.
Puisi ini, ya, puisi inilah yang mencambuk saya untuk segera berkaca.
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home