Doa dan Bungkusan Yang Ruwet (by Bahtiar HS)
Tuesday 8 July 2008
Doa
Malam Jumat di Masjid Rungkut Jaya. Suatu kali. Beberapa ayat telah dikupas dari berbagai tafsir: Jalalain, Al-Mishbah, Al-Azhar, Adz-Dzikra, Fii Dzilalil Quran, dan beberapa tafsir berbahasa Jawa dan Inggris.

Saya pernah berdoa yang tak biasa, Pak, kata Bu Kus membuka sesi pertanyaan. Apa itu, Bu Kus? tanya Pak Suherman Rosyidi, Sang Ustadz.

Suatu kali saya berdoa: Ya Allah, jadikan saya istri yang selalu terlihat cantik di mata suami. Doa yang bagus, dong, sergah Pak Ustadz, lalu apa yang terjadi?

Ya, memang bagus, Pak Herman. Tetapi, esok harinya wajah saya mulai ditumbuhi jerawat yang saya tidak tahu darimana datangnya. Banyak. Beberapa hari kemudian malah memenuhi seluruh wajah. Saya jadi kebingungan. Akhirnya mau tidak mau saya harus menjalani perawatan kecantikan wajah ke sebuah salon kecantikan, suatu hal yang tidak pernah saya lakukan. Saya harus datang ke tempat itu untuk membersihkan jerawat di muka saya. Berkali-kali. Berhari-hari. Hasilnya tentu saja mengejutkan saya. Wajah saya menjadi lebih bersih dari semula. Lebih cantik.

Bungkusan yang Ruwet
Apakah Tuhan memberikan apa yang engkau harap dengan mengantarkannya dalam bungkusan yang indah?
Neno Warisman pernah bertanya demikian pada sebuah acara di televisi, mengutip pernyataan seorang pakar yang aku lupa namanya.

Tidak! lanjut Neno. Tuhan tidak mengantarkan apa yang engkau minta dalam sebuah bungkusan yang menarik lagi indah. Bahkan Ia mengantarkannya dalam bungkusan yang jelek, ruwet, carut-marut, dan kelihatannya sukar untuk dibuka. Pertanyaannya adalah: mengapa?

Itu tidak lain karena Ia ingin melihat bagaimana engkau membuka bungkusan itu dengan penuh kesabaran, telaten, bersusah-payah lapis demi lapis, sedikit demi sedikit, terus, terus, dan terus. Tak pernah berhenti apalagi berpaling. Hingga pada akhirnya bungkus terakhir terbuka dan engkau mendapatkan sesuatu yang engkau harapkan ada di dalamnya.
Bukankah Allah pasti akan mengabulkan apa yang hamba-Nya pinta?
Kuncinya kalau begitu adalah: jangan pernah berhenti memuja. Jangan pernah berhenti berharap.
Allah tidak tidur. Allah maha mengetahui. Allah maha mendengar.
Dia maharahman dan rahim.
Sungguh tak ada yang sepatutnya kita lakukan kecuali selalu berprasangka baik pada setiap pemberian-Nya. Entah nikmat, entah musibah. Karena musibah pun mungkin hanyalah bungkus belaka; yang selayaknya kita yakini bahwa itu semua hanya karena Ia ingin melihat kita membukanya dengan sepenuh cinta.
posted by Nuga @ 7/08/2008 07:11:00 pm

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 
My Photo
Name:
Location: Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

I'm just an ordinary person

Previous Posts
Silahkan Di ISI



  • Status : NuGa
    Visit the Site
    My Link Banner



    eXTReMe Tracker



    Youahie